Minggu, 16 Desember 2012

Memaknai Peringatan Hari Pahlawan


 
Mlati Krajan, 9 November 2012

Setiap tahun kita memperingati hari pahlawan 10 November. Hari pahlawan merupakan tonggak perjuangan bangsa Indonesia untuk membenahi diri dalam membangun negaranya. Hikmah yang bisa diambil dari 10 November  yaitu keikhlasan.
Perjuangan bangsa Indonesia tempo dulu adalah tanpa pamrih. Mereka, para pahlawan baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal telah bersungguh – sungguh memperjuangkan terbentuknya Negara RI yang kita nikmati ini. Hal yang perlu digarisbawahi bahwa mereka meninggalkan kepentingan pribadi, keluarga ( anak, istri) untuk mengangkat senjata dalam peperangan mengusir penjajahan saat itu. Tidak terpikirkan dalam dirinya apakah mereka akan diakui atau  dihargai jasanya. Mereka tetap memperjuangkan terbentuknya negara RI ini.
Banyak tokoh yang telah diakui oleh bangsa kita sebagai pahlawan nasional antara lain Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Cut Nyak Dien dll. Walaupun mereka tidak saling mengenal, mereka mempunyai sifat yang hampir sama yaitu selalu meperjuangkan kepentingan umum( bangsanya) diatas kepentingan pribadi, keluarga maupun golongannya. Sifat- sifat kepahlawanan diatas dan nilai – nilai luhur itulah yang  perlu kita warisi untuk menggapai tujuan bersama dalam berbangsa ini.
Khusus untuk generasi penerus memang seharusnya selalu siap mewarisi nilai- nilai luhur yang ada pada generasi perintis, tentu saja ini membutuhkan kesiapan mental, spiritual, tekad yang kuat untuk menerima sifat – sifat tersebut diatas.
Lalu bagaiman realitas saat ini? Kita telah merdeka selama 67 tahun lebih dan kita juga telah melakukan pembangunan dari pelita ke pelita yang telah disesuaikan dengan GBHN. Kita mengakui bahwa pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan. Sarana dan prasarana yang baik, pembangunan pendidikan telah mengalami kemajuan, pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus 6,6% di tahun 2012. Namun disisi lain mengapa rakyat miskin juga semakin bertambah? Menurut hemat penulis salah satunya penyebabnya adalah kita semua anak bangsa ini termasuk pemimpin telah kehilangan jati dirinya, tidak memiliki jiwa kepahlawanan,tidak mengedepankan kepentingan bersama dan tidak mau berkorban. Sifat sifat itu telah tergantikan dengan sifat sifat yang lain, sifat egoism,individualism,konsumerisme, dan hedonism yang notabene semua sifat tersebut bukan dari sifat asli bangsa kita.
Andaikan para generasi perintis dahulu (para pahlawan) mempunyai sifat sifat egoism saja, dia tidak mau berjuang untuk bangsanya tentu negara ini tidak pernah ada dan kita tidak pernah terlahir di negeri ini karena kakek nenek kita tentu telah dihabisi oleh penjajah tempo dulu (bahasa jawa :tumpes kelor)
                Begitu bahayanya sifat sifat negatif yang menggejala di negara ini tentu akan menyebabkan negara ini menjadi lemah dan runtuh perlahan lahan. Untuk itu saya mengajak orang tua,pemimpin, pemuda untuk mengikis habis sifat sifat negatif itu yang berlawanan dengan sifat sifat kepahawanan. untuk mewujudkannya perlu kerjasama dan kerjakeras dari semua pihak karena yang kita saksikan saat ini banyak pemimpin kita yang mempunyai sifat egois yang hanya mementingkan kepentingan golongan dan kepentingan sesaat,tidak ada jiwa pengabdian di dalam mengemban tugasnya. Banyak tindakan tindakan yang berupa kebohongan, pemalsuan, korupsi, amoral dsb.
                Begitu pula dalam dunia pendidikan banyak kasus para pendidik yang tidak mengabdi untuk kepentingan anak didiknya, di kalangan siswa dan mahasiswa banyak yang hanya mengejar nilai bagus tapi tidak berniat menuntut ilmu dalam arti sesungguhnya . Di bidang pertanian banyak pengelola pertanian  yang tidak memikirkan pertanian berkelanjutan,dan masih banyak contoh kasus kasus yang lain.
                Andaikan sifat sifat negatif diatas telah digantikan oleh sifat sifat kepahlawanan, perlahan tapi pasti bangsa kita akan bangkit kembali dan kita akan menjadi bangsa yang maju, bermartabat, dan disegani oleh bangsa bangsa lain di dunia
SALAM PERJUANGAN UNTUK INDONESIA
Suwito
Mlati Krajan, Sendangadi, Mlati, Sleman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar