Sabtu, 26 November 2011

Israel Serang Gaza dari Segala Penjuru: Udara, Darat dan Laut

Israel Serang Gaza dari Segala Penjuru: Udara, Darat dan Laut
Serangan Israel ke Gaza pada agustus lalu


Rabu, 23 November 2011 19:55 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, RAFAH - Pasukan Zionis, Selasa (22/11) masih melanjutkan eskalasinya terhadap rakyat Palestina di selatan Gaza. Mereka menggempur baik udara, darat dan laut, namun tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam serangan tersebut.

Koresponden pusat informasi Palestina menyebutkan, kapal-kapal Israel menembakkan senjata otomatisnya terhadap kapal layar milik nelayan Palestina, depan Khanyunis dan Rafah, namun tidak dilaporkan adanya korban jiwa.

Kekhawatiran dan kecemasan dialami para nelayan yang berupaya keluar dari laut. Sumber menambahkan, sementara itu tiga tank dan dua kendaraan militer keluar dari pintu Al-Nahdah, timur Rafah.

Mereka melancarkan serangan dan kegiatan penggalian di sekitar selatan Gaza. Pada saat yang sama, pesawat tempur Zionis terus berputar-putar di langit Gaza bagian selatan.

Sebelumnya, sejumlah pesawat tempur Israel menggempur pangkalan brigade Shalahuddin, sayap militer komite perlawanan rakyat di Rafah, selatan Gaza. Minimal saru rudal menghantam pangkalan Abu Athaya, sebelah barat Rafah, tanpa adanya korban jiwa.
Redaktur: Djibril Muhammad
Sumber: info palestina

STMIK AMIKOM


Fatwa Qardhawi: Hukum Menonton Televisi

 Fatwa Qardhawi: Hukum Menonton Televisi
Menonton televisi (ilustrasi)


Kamis, 25 Agustus 2011 16:38 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Televisi sama halnya seperti radio, surat kabar, dan majalah. Semua itu hanyalah alat atau media yang digunakan untuk berbagai maksud dan tujuan sehingga kita tidak dapat mengatakannya baik atau buruk, halal atau haram. Segalanya tergantung pada tujuan dan materi acaranya.

Seperti halnya pedang, di tangan mujahid ia adalah alat untuk berjihad; dan bila di tangan perampok, maka pedang itu merupakan alat untuk melakukan tindak kejahatan. Oleh karenanya sesuatu dinilai dari sudut penggunaannya, dan sarana atau media dinilai sesuai tujuan dan maksudnya.

Televisi dapat saja menjadi media pembangunan dan pengembangan pikiran, ruh, jiwa, akhlak, dan kemasyarakatan. Demikian pula halnya radio, surat kabar, dan sebagainya. Tetapi di sisi lain, televisi dapat juga menjadi alat penghancur dan perusak. Semua itu kembali kepada materi acara dan pengaruh yang ditimbulkannya.

Dapat saya katakan bahwa media-media ini mengandung kemungkinan baik, buruk, halal, dan haram. Seperti saya katakan sejak semula bahwa seorang Muslim hendaknya dapat mengendalikan diri terhadap media-media seperti ini, sehingga dia menghidupkan radio atau televisi jika acaranya berisi kebaikan, dan mematikannya bila berisi keburukan.

Lewat media ini seseorang dapat menyaksikan dan mendengarkan berita-berita dan acara-acara keagamaan, pendidikan, pengajaran, atau acara lainnya yang dapat diterima (tidak mengandung unsur keburukan/keharaman). Sehingga dalam hal ini anak-anak dapat menyaksikan gerakan-gerakan lincah dari suguhan hiburan yang menyenangkan hatinya atau dapat memperoleh manfaat dari tayangan acara pendidikan yang mereka saksikan.

Namun begitu, ada acara-acara tertentu yang tidak boleh ditonton, seperti tayangan film-film Barat yang pada umumnya merusak akhlak. Karena di dalamnya mengandung unsur-unsur budaya dan kebiasaan yang bertentangan dengan akidah Islam yang lurus. Misalnya, film-film itu mengajarkan bahwa setiap gadis harus mempunyai teman kencan dan suka berasyik masyuk.

Kemudian hal itu dibumbui dengan bermacam-macam kebohongan, dan mengajarkan bagaimana cara seorang gadis berdusta terhadap keluarganya, bagaimana upayanya agar dapat bebas keluar rumah, termasuk memberi contoh bagaimana membuat rayuan dengan kata-kata yang manis. Selain itu, jenis film-film ini juga hanya berisikan kisah-kisah bohong, dongeng-dongeng khayal, dan semacamnya. Singkatnya, film seperti ini hanya menjadi sarana untuk mengajarkan moral yang rendah.

Secara objektif saya katakan bahwa sebagian besar film tidak luput dari sisi negatif seperti ini, tidak sunyi dari adegan-adegan yang merangsang nafsu seks, minum khamar, dan tari telanjang. Mereka bahkan berkata, "Tari dan dansa sudah menjadi  kebudayaan dalam dunia kita, dan ini merupakan ciri peradaban yang tinggi. Wanita yang tidak belajar berdansa adalah wanita yang tidak modern. Apakah haram jika seorang pemuda duduk berdua dengan seorang gadis sekedar  untuk bercakap-cakap serta saling bertukar janji?"

Inilah yang menyebabkan orang yang konsisten pada agamanya dan menaruh perhatian terhadap akhlak anak-anaknya melarang memasukkan media-media seperti televisi dan sebagainya ke rumahnya. Sebab mereka berprinsip, keburukan yang ditimbulkannya jauh lebih banyak daripada kebaikannya, dosanya lebih besar daripada manfaatnya, dan sudah tentu yang demikian adalah haram. Lebih-lebih media tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap jiwa dan pikiran, yang cepat sekali menjalarnya, belum lagi waktu yang tersita olehnya dan menjadikan kewajiban terabaikan.

Tidak diragukan lagi bahwa hal inilah yang harus disikapi dengan hati-hati, ketika keburukan dan kerusakan sudah demikian dominan. Namun cobaan ini telah begitu merata, dan tidak terhitung jumlah manusia yang tidak lagi dapat menghindarkan diri darinya, karena memang segi-segi positif dan manfaatnya juga ada. Karena itu, yang paling mudah dan paling layak dilakukan dalam menghadapi kenyataan ini adalah sebagaimana yang telah saya katakan sebelumnya, yaitu berusaha memanfaatkan yang baik dan menjauhi yang buruk di antara film bentuk tayangan sejenisnya.

Hal ini dapat dihindari oleh seseorang dengan jalan mematikan radio atau televisinya, menutup surat kabar dan majalah yang memuat gambar-gambar telanjang yang terlarang, dan menghindari membaca media yang memuat berita-berita  dan tulisan yang buruk.

Manusia adalah mufti bagi dirinya sendiri, dan dia dapat menutup pintu kerusakan dari dirinya. Apabila ia tidak dapat mengendalikan dirinya atau keluarganya, maka langkah yang lebih utama adalah jangan memasukkan media-media tersebut ke dalam rumahnya sebagai upaya preventif (saddudz dzari'ah).

Inilah pendapat saya mengenai hal ini, dan Allahlah Yang Maha Memberi Petunjuk dan Memberi Taufiq ke jalan yang lurus.

Kini tinggal bagaimana tanggung jawab negara secara umum dan tanggung jawab produser serta seluruh pihak  yang  berkaitan dengan media-media informasi tersebut. Karena bagaimanapun, Allah akan meminta pertanggungjawaban kepada mereka terhadap semua itu. Maka  hendaklah mereka mempersiapkan diri sejak sekarang.



Redaktur: cr01
Sumber: Fatwa-Fatwa Kontemporer

STMIK AMIKOM


Syarat Agar Milan Selevel Barcelona


Kamis, 24 November 2011 23:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Barcelona masih terlalu tangguh bagi AC Milan. Saat keduanya berduel dalam lanjutan Liga Champions, Rossoneri dipaksa bertekuk lutut 3-2 di hadapan suporter sendiri.

Banyak kalangan yang menilai level Barca memang masih jauh di atas Milan. Namun Dejan Savicevic, mantan bintang Milan, berpendapat, ada resep yang bisa menjadikan klub asuhan Max Allegri dapat berada di level yang sama dengan klub Katalan.

Syaratnya, Milan harus membeli dua pemain anyar demi merapatkan kesenjangan mencolok dengan raksasa Spanyol itu.

"AC Milan selalu bermain bagus setiap kali saya melihat mereka. Namun, mereka butuh dua rekrutan anyar jika mereka ingin berada di level yang sama dengan Barcelona," kata Savicevic kepada La Gazzetta dello Sport.

"Mereka memerlukan satu defender baru dan satu gelandang baru," sambung sang legenda.

"Mereka kalau bisa harus sudah lebih kuat di depan pemain seperti Robinho, [Alex] Pato, dan [Zlatan] Ibrahimovic serta [Kevin-Prince] Boateng juga seorang pemain yang luar biasa."

"Pertandingan melawan Barcelona membantu tim untuk meningkat. Saya yakin, jika kedua tim bertemu kembali di semi-final, Barcelona bisa kami kalahkan," tandas Savicevic.

Saat ini, Barcelona memuncaki Grup H menyusul kemenangan yang diraih di San Siro. Milan berada di bawahnya.


Redaktur: Djibril Muhammad
Sumber: Goal.com

STMIK AMIKOM

Ingin Otak Anda Selalu 'Awet Muda'? Konsumsilah Daging Ayam dan Telur

Ingin Otak Anda Selalu 'Awet Muda'? Konsumsilah Daging Ayam dan Telur
Telur bagus untuk kesehatan otak


Jumat, 25 November 2011 09:03 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Tahukah Anda, daging ayam dan telur dapat meningkatkan daya ingat? Para ilmuawan menemukan nutrisi yang bisa memperlambat penuaan otak. Telur kaya akan choline, yang merupakan nutrisi dalam golongan vitamin B. Diet dengan makanan yang kaya kolin dapat membantu melindungi otak Anda dari penuaan.

Nutrisi dari golongan vitamin B ditemukan dalam makanan seperti ayam, telur, ikan laut serta kacang-kacangan. Para peneliti di Boston University menemukan orang yang makan dengan kandungan kolin yang tinggi memiliki daya ingat yang lebih baik.

Menurut peneliti senior Dr Rhoda Au, salah satu faktor pencegah penurunan fungsi otak yaitu dengan makan makanan sehat dan gizi seimbang. Penelitian sebelumnya telah menemukan diet gaya Mediterania yang mencakup ikan, sayuran dan minyak zaitun memiliki efek perlindungan terhadap demensia (penurunan fungsi otak).

Studi terbaru ini, Dr Au mempelajari melalui hasil dari survei kesehatan. Ia memberikan kuisioner diet kepada  1.400 orang dewasa berusia 36-83 antara 1991 dan 1995. Kemudian, antara tahun 1998 dan 2001, mereka menjalani tes memori dan menjalani scan otak. Hasilnya, pria dan wanita di kuartal teratas untuk asupan kolin memiliki hasil tes yang lebih baik dibandingkan kuartal bawah. Hasil ini juga
mempertimbangkan faktor lain seperti pendidikan, lemak dan asupan kalori.

Berdasarkan scan otak, orang dengan asupan kolin rendah lebih cenderung menuju penurunan mental daripada rekan-rekan mereka dengan intake yang lebih tinggi. Para ahli umumnya merekomendasikan laki-laki sebiknya mendapatkan 550mg kolin per hari, sementara wanita harus mendapatkan 425mg.
Redaktur: Siwi Tri Puji B
Reporter: Dwi Murdaningsih

STMIK AMIKOM

Kreatif...Kolombia Manfaatkan Tikus untuk Bersihkan Ranjau Darat

Kamis, 24 November 2011 00:29 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA - Dalam sebuah laboratorium di lahan kompleks dijaga polisi, 11 tikus berbulu putih menunggu giliran mereka untuk melakukan tugas berbahaya, dengan persen sebagai imbalannya. Mereka berada di tahap akhir program pelatihan untuk menemukan ranjau darat yang dapat membunuh atau melukai ratusan orang setiap tahun di Kolombia.

Proyek pemerintah, yang dimulai pada tahun 2006, dilakukan dengan membiakkan tikus khusus untuk mendeteksi logam yang biasa digunakan dalam ranjau darat. Ranjau-ranjau ini sengaja dipasang dalam beberapa dekade lalu saat negara itu berkonflik dengan gerilyawan sayap kiri.

Ilmuwan Kolombia memutuskan untuk menggunakan tikus karena, seperti anjing yang lebih dulu digunakan dalam deteksi ranjau darat, mereka memiliki indera penciuman yang tajam.Dibanding anjing, tikus lebih ringan sehingga rancau darat yang 'terinjak' olehnya tak akan lansung meledak.

Tikus-tikus itu pertama-tama diajarkan untuk mengenali perintah suara dan bau spesifik dari logam yang digunakan dalam ranjau darat. Setelah itu, mereka diajak langsung untuk melakukan 'praktik lapangan'.

Lima generasi tikus telah mengikuti program pelatihan. Di laboratorium, unsur naluri telah dibangun sejak tikus-tikus ini masih bayi. "Tikus ini sangat membantu, dan akan memberikan masukan yang bagus untuk mereka yang berusaha untuk membersihkan ranjau," kata Erick Guzman, pejabat polisi dan mantan pawang anjing yang sekarang bertanggung jawab untuk program pelatihan tikus.
Redaktur: Siwi Tri Puji B
Sumber: Reuters

STMIK AMIKOM

Penelitian IPB: Air Laut Dalam Potensial untuk Dikonsumsi

Penelitian IPB: Air Laut Dalam Potensial untuk Dikonsumsi


Jumat, 25 November 2011 21:37 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Peneliti Institut Pertanian Bogor menyatakan bahwa air laut dalam berpotensi menjadi sumber air yang layak dikonsumsi. Tiga peneliti itu, Prof Bonar P Pasaribu, Dr Djisman M, dan Dr Jonson L Gaol yang merupakan peneliti dalam eksplorasi dan eksploitasi air laut dalam (ALD) di Indonesia menyatakan penelitian yang mereka lakukan bisa dijadikan sebagai alternatif sumber-sumber air layak konsumsi selain di darat.

Saat memaparkan penelitiannya, Jonson L Gaol menjelaskan bahwa air laut dalam (ALD) dengan kandungan mineralnya, setelah diolah dengan baik, sangat penting dan bermanfaat untuk pasokan air minum bagi kelangsungan hidup dan kesehatan tubuh manusia.

"Penyediaan air mineral laut dalam ini juga merupakan suatu kegiatan yang bersifat strategis untuk mengantisipasi kemungkinan krisis air bersih di masa mendatang," katanya.
Ia mengatakan, ALD setelah melalui proses desalinasi, juga memberi hasil sampingan, yaitu garam berkualitas tinggi.

Di samping itu ALD dapat diaplikasikan untuk berbagai kegunaan, yaitu untuk budi daya perikanan, pertanian, bahan kosmetik, obat-obatan, spa dan sebagai pendingin ruangan.
Menurut dia, salah satu kelebihan ALD ini adalah mengandung mineral yang sangat kaya dan dibutuhkan oleh tubuh manusia. Berbeda dengan air murni dalam kemasan yang tidak mengandung mineral.

Karena manfaatnya yang sangat baik, maka industri ALD telah berkembang di Hawaii dan Jepang sejak sekitar 20 tahun silam, dan sejak sekitar lima tahun lalu Korea Selatan, Taiwan, dan India juga telah mengembangkan industri ini.
"Di Jepang sendiri terdapat 13 merek air mineral laut dalam sebagai air minum dalam kemasan (AMDK) yang beredar di pasaran hingga sekarang," katanya.

Ia menjelaskan, ALD disedot dari kedalaman lebih dari 300 meter. Lapisan ini berada di bawah lapisan termoklin dan juga di bawah lapisan eufotik. Air di kedalaman sekitar 300 meter ini suhunya berkisar 10 derajat Celcius, bersih, kaya nutrient, kaya mineral, dan stabil.

Kondisi ALD ini berbeda dengan air laut di permukaan (di lapisan zona eufotik) yang sangat dipengaruhi proses yang terjadi di lapisan permukaan seperti fotosintesis, pencemaran, suspense sedimen dan blooming alga. Dengan demikian, katanya, ALD sangat layak untuk dijadikan sebagai sumber air minum.

"Setelah hampir dua tahun melakukan kajian, maka tahun ketiga telah mulai dibangun industri ALD di Bali," katanya. Industri yang dibangun, kata dia, masih dalam skala laboratorium untuk menghasilkan seribu liter air mineral laut dalam per hari.
Redaktur: Siwi Tri Puji B
Sumber: Antara

STMIK AMIKOM