Rabu, 17 Agustus 2011

Ingin Sehat? Tirulah Cara Nabi




 
Senin, 15 Agustus 2011
MODERNISASI memang memberikan banyak kemudahan dalam urusan kehidupan manusia. Semua menjadi serba lebih cepat, lebih praktis, dan tentu lebih efisien. Tetapi modernisasi tetap bukan sesuatu yang tanpa kelemahan.
Modernisasi dalam beberapa hal justru telah membuat kewalahan, lebih tepatnya tidak mampu menangani masalah yang lebih esensial. Di antaranya masalah kesehatan, baik itu kesehatan jasmani ataupun kesehatan ruhani.
Walaupun teori kesehatan kian berkembang dan terus berusaha menemukan solusi agar penyakit jauh dari kehidupan manusia, faktanya kian hari orang kian mudah terkena penyakit. Bukan sekedar penyakit jasmani tetapi ruhani sekaligus.
Lihat saja di sekitar kita, setiap hari selalu saja ada orang yang mengeluh kena sariawan, perut kembung, sesak nafas, pinggang encok, dan lain sebagainya. Bahkan penyakit yang dulu hanya diderita orang-orang tertentu; kencing manis, ginjal, sakit jantung, keracunan makanan, kini sudah mengakrabi hampir seluruh lapisan masyarakat dengan berbagai usia.
Artinya semakin modern, ternyata masalah juga tidak sedikit. Penyakit kian banyak dan kian ganas menyerang siapa saja.
Atas fakta ini, seorang ilmuwan kontemporer, Fritjof Capra mengaku heran dengan era sekarang ini (modernisasi).
Melalui bukunya, “Titik Balik Peradaban” ia mengemukakan, dunia sekarang ini sungguh sangat aneh, para ahli yang seharusnya mahir dan memahami bidang kajian mereka justru sekarang juga tidak lagi mampu menyelesaikan masalah-masalah mendesak yang muncul dalam bidang yang menjadi perhatian mereka.
Ekonom gagal memahami inflasi; onkolog sama sekali bingung tentang penyebab-penyebab kanker; psikiater dikacaukan oleh schizophrenia; demikian juga polisi tidak berdaya menghadapi kejahatan yang terus meningkat.
Khusus problem kesehatan, lebih jauh Capra menuliskan bahwa manusia modern terancam oleh polusi air dan makanan. Kedua jenis konsumsi manusia ini telah tercemar oleh berbagai macam bahan kimia beracun.
Menurutnya, di Amerika Serikat, bahan-bahan tambahan makanan sintetis, pestisida, plastik, dan bahan-bahan kimia yang beredar di pasar-pasar diperkirakan mencapai seribu macam senyawa kimia baru setiap tahunnya. Artinya racun kimia telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Jadi, tidak mengherankan, mengapa orang di era modern ini cukup rentan terserang penyakit. Tidak saja mereka yang sudah tua, yang muda pun dalam situasi siaga bahkan anak-anak pun terbilang harus ekstra dijaga.
Penyakit mengancam tiap saat
Mengapa penyakit menjadi begitu dekat dengan manusia dan mengancam setiap saat?
Ada banyak faktor yang memicu terjadinya hal tersebut. Mulai dari cara pandang pragmatis para pengusaha makanan, pola hidup serba instan di masyarakat, sampai pada tahap dimana orang sudah mulai kurang peduli dengan syari’at agama dalam hal makanan.
Baru-baru ini (11/08/2011) Pusat Data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PDPERSI) melaporkan bahwa, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis, sebanyak 1.416 item makanan olahan yang beredar di pasaran tidak memenuhi persyaratan. Ironisnya, total produk tersebut mencapai sekitar 73.293 kemasan.
Dari sisi pola makan, masyarakat juga sudah banyak yang menerapkan pola makan tidak sehat. Seperti makan tanpa diawali dan diakhiri dengan doa, bahkan sambil berjalan, selain itu juga masih banyak yang tidak membiasakan cuci tangan.
Dunia medis modern mengatakan bahwa, cara makan yang baik ialah dengan cara duduk dan tenang. Hal itu memungkinkan tubuh mengarahkan energi menuju proses makanan yang sedang dicerna. Enzim pencernaan juga akan bekerja dalam kondisi menyenangkan.
Untuk lebih sempurnanya proses pencernaan, hendaklah disisihkan waktu setidaknya sepuluh menit untuk makan dalam suasana rileks. Sambil kita terus-menerus memperbanyak dzikir, betapa nikmat Allah begitu besar pada diri kita. Ditinjau dari sisi adab, makan dengan cara duduk dan tidak terburu-buru menunjukkan satu akhlak yang baik.
Padahal Rasulullah saw telah memberikan contoh 14 abad lalu, sebelum dunia kedokteran merilis bahwa makan harus duduk, tenang dan tidak terburu-buru. Islam bahkan mengajarkan untuk memulakan dengan do’a. Demikian pula dalam hal kebersihan.
Makan Ala Nabi
Untuk menjaga kesehatan atau terhindar dari penyakit, makanan memang faktor paling kasat mata yang harus diperhatikan. Namun yang sangat menentukan selain jenis makanan itu sendiri, cara makan pun sangat perlu untuk diperhatikan.
Oleh karena itu nabi pun punya tips bagaimana kegiatan makan yang merupakan kebutuhan pokok manusia itu betul-betul optimal mendatangkan kesehatan dan tidak mendatangkan dampak negatif.
Pertama, pastikan makanan yang didapatkan adalah halal dan baik serta tidak mengandung unsur-unsur yang haram.
وَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّهُ حَلاَلاً طَيِّباً وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِيَ أَنتُم بِهِ مُؤْمِنُونَ
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS: Al Maidah: 88).
Jangan lupa untuk selalu meniatkan makan dan minum untuk menguatkan badan, agar dapat melakukan ibadah, dan hal-hal lain yang berguna agar dapat menjadi insan yang muttaqin.
Kedua, makan sesudah lapar dan berhenti sebelum kenyang. "Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan).” (Muttafaq Alaih).
Dunia modern dikejutkan dengan satu ‘penyakit’ baru, yakni obesitas. Kelebihan berat badan jika dibiarkan akan mengundang lebih banyak penyakit. Dan, obesitas ini tentu mulanya walaupun tidak semua, sering bermula dari kebiasaan makan secara berlebihan. Oleh karena itu makanlah secukupnya dan jangan berlebihan.
Ketiga,mencuci kedua tangan sebelum makan, jika dalam keadaan kotor atau ketika belum yakin dengan kebersihannya. “Apabila Rasululllah Sholallahu Alaihi Wassalam hendak tidur sedangkan Beliau dalam keadaan junub, maka beliau berwudhu terlebih dahulu dan apabila hendak makan, beliau mencuci kedua tangannya terlebih dahulu.” (HR. Ahmad)
Sehat Ala Nabi
Dalam pandangan Islam, kesehatan bukan saja jasmani, tetapi juga ruhani. Untuk apa sehat badan kalau imannya kropos? Tentu sangat baik jika badan kuat iman juga sehat.
Makanan bukan satu-satunya penyebab munculnya berbagai macam penyakit. Meskipun umumnya beragam penyakit jasmani banyak ditimbulkan oleh makanan.
Satu hal yang tidak kalah penting terbukti efektif dalam meminimalisir mudahnya penyakit menyerang kita adalah keyakinan dan kemauan yang kuat untuk menerapkan syariat agama yang telah dicontohkan oleh nabi kita.
Meskipun kita telah mengonsumsi makanan penuh gizi, olahraga teratur, tetapi mental kita bermasalah, sering marah, suka ngomel, dan paling senang mendengki orang lain. Dapat dipastikan kita akan jauh dari kehidupan yang bahagia, sehingga rentan terhadap berbagai macam penyakit (biasanya darah tinggi), utamanya penyakit ruhani yang pada akhirnya akan berdampak signifikan terhadap kesehatan jasmani.
Islam sebagai ajaran yang bersifat tauhidi, tidak pernah memberatkan satu aspek lalu mengabaikan aspek yang lain. Seorang dikatakan sehat dalam perspektif Islam tidak semata bugar raganya, namun juga prima imannya, baik perangainya dan mulia akhlaknya.
Bagaimana agar kita bisa sehat jiwa raga? Berikut langkah-langkahnya;

Pertama, bangun sebelum shubuh atau dini hari untuk qiyamul lail. Bagi anda yang pelajar/mahasiswa anda bisa menulis di waktu yang hening itu. Lebih afdhal juga jika anda bangun sholat dan berdoa. Sebab doa pada waktu malam kemungkinan terkabulkannya cukup besar. Dan, lakukanlah sholat Shubuh secara berjama’ah di masjid.
Jika rumah anda terbilang agak jauh dari masjid, kondisi tersebut sungguh sangat menguntungkan. Anda bisa jalan kaki ke masjid. Jadi, selain mendapat pahala yang jauh lebih besar, anda juga bisa sekaligus berolahraga sambil menikmati sejuknya udara di pagi hari.
Jika anda rutin melakukannya, jalan kaki akan menjadikan peredaran darah lebih teratur, dan darah akan sampai dalam jumlah yang besar ke pembuluh-pembuluh darah yang ada di seluruh tubuh, sehingga dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan banyak keletihan yang disebabkan oleh kurangnya suplai darah di seluruh sudut tubuh pada beberapa penyakit.
Kedua, sebisa mungkin jangan mudah emosi atau mudah marah. Rasullullah saw, memperingatkan kita, "Jangan marah, jangan marah, jangan marah." Ini menunujukkan bahwa hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa.
Jika anda termasuk tipe orang yang suka marah, atau mudah terpancing emosi lalu marah, Rasulullah saw memberikan tips berikut ini;
1. Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring
2. Membaca ta 'awwudz, karena marah itu dari syaithan
3. Segeralah berwudhu dan lakukanlah sholat dua rakaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati
Ketiga, jangan mendengki saudara Muslim yang lainnya. Gembira jika saudaranya tertimpa musibah dan bersedih jika suadaranya mendapat berkah merupakan sikap yang tercela dan bisa menghanguskan pahala kebaikan kita sendiri.
“Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu.” (HR. Abu Dawud)
Keempat, senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kesehatan. Rasulullah saw berwasiat kepada kita, “Mohonlah kepada Allah keselamatan dan afiat. Sesungguhnya tiada sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik dari pada sehat afiat.” (HR Ibnu Majah).
Kelima, perbanyaklah puasa.
Suatu kali, penulis bertemu dengan seorang pengurus masjid di kawasan Grogol Jakarta Barat. Usianya sudah lebih dari 70 tahun, tetapi fisiknya masih kuat. Dia mampu membersihkan masjid dan naik turun tangga setiap hari.
Tatkala ditanya, apa rahasianya, jawabannya cukup singkat, “Kosongkan perutmu dua kali seminggu dan perbanyaklah minum air disertai doa. Mesin saja kalau tidak diservice bisa rusak," begitu jawabnya sederhana. Subhanallah.
Benar, puasa dan doa adalah salah satu cara menservice fisik manusia supaya tetap bugar. Nabi pernah berpesan, dalam amalan puasa, terkandung banyak manfaat kesehatan. ”Puasalah kamu niscaya kamu akan sehat selalu.”
Dengan memperhatikan dan berupaya menerapkan cara hidup nabi dalam kesehariannya, Insya Allah bukan saja fisik kita akan sehat, jiwa kita pun akan selalu terawat.
Jadi, mari kita mulai meneladani hidup nabi sekarang juga. Wallahu a’lam.*/Imam Nawawi

Internet Bikin Otak Remaja Rusak




 
Ahad, 17 Juli 2011
Hidayatullah.com--Terlalu banyak menggunakan internet menyebabkan sebagian otak remaja terbuang percuma, begitu menurut hasil penelitian terbaru.

Ilmuwan menemukan tanda-tanda atrofi (penyusutan) materi abu-abu dalam otak pecandu internet yang semakin buruk dari waktu ke waktu. Hal ini dapat mempengaruhi daya konsentrasi dan memori, demikian pula kemampuan untuk mengambil keputusan dan menetapkan tujuan (cita-cita). Di samping itu bisa mengurangi kemampuan mereka untuk mengendalikan (membatasi) diri, sehingga menyebabkan perilaku yang tidak pantas.

Peneliti memindai otak 18 mahasiswa universitas berusia 19 tahun dengan MRI, yang menghabiskan waktu bermain game online 8 hingga 13 jam sehari 6 hari seminggu.

Keadaan otak mereka dibandingkan dengan otak kelompok kontrol yang terdiri dari 18 mahasiswa yang menggunakan internet kurang dari dua jam sehari.

Serangkaian pemotretan MRI menyoroti materi abu-abu pada permukaan otak yang berkerut atau cortex -- tempat memori, emosi, percakapan, penglihatan, pendengaran dan gerak motorik dikontrol.

Dengan membandingkan hasil kedua kelompok ditemukan, atrofi terjadi di sebagian kecil pecandu internet. Hasil scan menunjukkan, semakin lama kecanduan internet berlangsung, maka semakin parah kerusakan yang terjadi.

Penelitian yang dilakukan oleh pakar saraf dan radiologi dari berbagai universitas dan rumah sakit China itu dipublikasikan di jurnal PLoS ONE.

Peneliti berkeyakinan, ketidaknormalan tersebut dapat membuat remaja semakin tergantung pada internet.

Di China diperkirakan ada 24 juta pemuda yang sering menggunakan internet.

Sementara di Inggris menurut agen riset pasar Childwise, setiap anak rata-rata menghabiskan lima jam untuk menonton televisi dan 20 menit di depan komputer setiap harinya.

Dr. Aric Sigman dari Royal Society of Medicine, Inggris, menyebut hasil penelitian di China itu sebagai peringatan penting.

Menurut Sigman, sebenarnya secara akal sehat sudah diketahui bahwa menghabiskan waktu terlalu banyak untuk menonton televisi dan menggunakan komputer tidak baik bagi kesehatan.

Oleh karena itu sangat memalukan, jika untuk menyadari keburukan itu saja, orang butuh diyakinkan dengan serangkaian foto hasil pemindaian otak. Begitu komentar Sigman.*

Radiasi Kuat dari Matahari Telah Sampai ke Bumi




 
Ahad, 20 Februari 2011
Hidayatullah.com--NASA mengatakan radiasi badai matahari pekan ini melintas di atas kutub utara yang menciptakan pertunjukan cahaya yang menakjubkan.
Radiasi dari badai matahari yang paling kuat dalam lebih empat tahun telah sampai ke bumi, tetapi tidak langsung mengenai planet ini.
Badan Antariksa Amerika, NASA, mengatakan radiasi badai pekan ini melintas di atas kutub utara yang menciptakan pertunjukan cahaya  yang sangat menakjubkan di angkasa yang disebut juga “aurora borealis”.
Pemandangan yang sangat menakjubkan ini bisa terlihat di atas  kawasan kutub utara, serta dalam bentuk titik-titik sampai sejauh ke selatan seperti Kanada utara.  Badai itu juga mengganggu komunikasi radio di beberapa bagian dunia ini.
Kobaran api matahari adalah badai geo-magnit yang kuat di permukaan matahari yang menyemburkan radiasi yang kuat ke antariksa. Semburan radiasi ini dinamakan Coronal Mass Ejections, CME, karena radiasi tersebut memancar dari  atmosfir-luar matahari atau corona.
Medan magnit bumi sendiri melindungi bumi terhadap sebagian besar radiasi antariksa.  Tetapi, badan Amerika Serikat yang melacak cuaca antariksa, NOAA, mengatakan bahwa sebagian semburan api matahari yang sangat besar dapat menghasilkan Coronal Mass Ejection ( CME).
CME adalah partikel yang mampu menimbulkan pengaruh yang sangat besar terhadap bumi, antara lain, terhentinya  komunikasi, sistem alat pembantu navigasi satelit atau GPS dan korsletnya transmisi tenaga listrik.
Sebagian pakar yakin perkembangan di matahari pekan ini merupakan awal dari periode baru peningkatan kegaduhan di permukaan matahari. *
Foto: Aurora Borealis yang menjadi pemandangan menakjubkan, merupakan indikasi peningkatan kegaduhan di permukaan matahari/voa news

Riset: 1 dari 3 Gadis Tomboy Tumbuh Menjadi Lesbian



 
Selasa, 12 Juli 2011
Hidayatullah.com—Anda termasuk wanita tomboy? Berhati-hatilah,  sebuah penelitian terbaru menemukan, 1 dari 3 perempuan tomboy yang memiliki sifat kelaki-lakian akan tumbuh menjadi lesbian atau penyuka sesama jenis.

Di lingkungan masyarakat pada umumnya, anak perempuan identik dengan perilaku lemah lembut, anggun dan biasanya lebih suka bermain boneka. Sebaliknya jika ada anak perempuan yang suka main layangan misalnya, maka dikatakan memiliki sifat kelaki-lakian alias tomboy.

Kecenderungan untuk menjadi lesbian memang bukan disebabkan oleh perilakunya yang seperti laki-laki, namun secara kebetulan keduanya dipengaruhi oleh faktor biologis yang sama. Kesamaan itu antara lain terletak pada faktor genetik dan kondisi hormonal.

Hal itu dibuktikan dalam sebuah penelitian di Queen Mary University, London yang melibatkan 4.000 pasangan anak kembar berjenis kelamin perempuan. Para peneliti mengamati perilaku dan ketertarikan seksual anak-anak tersebut dan membandingkannya dengan perbedaan struktur genetik.

Hasil pengamatan menunjukkan, faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 25 persen terhadap orientasi seksual anak-anak tersebut. Sementara terhadap ketidaksesuaian gender yang ditunjukkan dengan perilaku tomboy atau mirip laki-laki, pengaruhnya hampir sama besar yakni 31 persen.

Karena pengaruhnya terhadap perilaku lebih besar, maka tidak semua anak perempuan yang memiliki sifat tomboy juga memiliki sifat lesbian atau penyuka sesama jenis. Berdasarkan analisis hasil pengamatan, hanya 1 dari 3 permpuan tomboy yang tumbuh menjadi lesbian.

"Kami pikir faktor lingkungan dan genetik turut mempengaruhi ketidaksesuaian gender dan seksualitas anak perempuan, misalnya paparan hormon selama dalam kandungan," ungap salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini, Dr Qazi Rahman seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (12/7/2011). *

Israel Meracuni Tahanan Palestina




 
Senin, 08 Agustus 2011
Hidayatullah.com--Empat puluh orang Palestina yang dikurung dalam penjara Zionis Israel diracuni pada hari Ahad (07/8), kata Menteri Urusan Tahanan Issa Qaraqe mengutip pernyataan para tahanan Palestina.

Para tahanan di penjara Negev itu menderita mual, muntah dan diare setelah mengkonsumsi produk susu yang dijual di kantin penjara.

Tiga orang dilaporkan dalam kondisi kritis, karena mereka juga memiliki riwayat penyakit jantung. Pihak pengelola penjara tidak segera memberikan bantuan medis kepada mereka.

Salah seorang tahanan, Amjad Abu Latifah, menuding pihak berwenang Zionis sengaja meracuni mereka dengan membiarkan kantin penjara menjual produk yang kadaluarsa. Terlebih lagi insiden semacam itu telah terjadi dua kali dalam dua bulan terakhir.

Para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel sengaja tidak diberi makanan yang cukup. Keluarga mereka seringkali memberikan para tahanan uang untuk membeli makanan di kantin penjara. Bulan lalu pemerintah Netanyahu mengumumkan akan membatasi hak-hak tahanan Palestina, di antaranya tidak memberikan perawatan medis dan membatasi kantin di dalam penjara-penjara Zionis.*

Senin, 08 Agustus 2011

Alquran dan Sains: Jiwa Manusia

dikutip dari republika.co.id

Senin, 08 Agustus 2011 07:30 WIB
Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal

Pada masa lalu, tabir yang menyelimuti misteri jiwa manusia, masih sulit untuk disingkap, hingga para ilmuwan dibuat bingung karenanya. Mereka mendapatkan kesulitan untuk mengetahui hakikat dari jiwa manusia, fungsi dan mekanisme kerjanya dalam merespon dan memberikan reaksi atas berbagai masalah yang datang dari luar dirinya.

Namun dengan kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu kejiwaan, para ilmuwan sedikit demi sedikit dapat mengetahui rahasia di balik misteri itu. Pada awalnya, ilmu kejiwaan menitikberatkan pada pembahasan tentang fungsi jiwa dalam memahami hubungan antara berbagai perasaan yang dialami manusia dan respon terhadap perasaan-perasaan itu dengan pengaruh yang datang dari luar dirinya.

Dalam upaya untuk mengenal lebih lanjut tentang jiwa manusia ini, para ahli jiwa dihadapkan pada berbagai pertanyaan, diantaranya: Apakah tanpa perasaan (syu‘ur) yang dimilikinya, indera manusia bisa merespon semua pengaruh yang datang dari luar dirinya (ihsaas)? Apakah perasaan dan alat indera itu saling berkaitan dan saling melakukan intervensi? Dalam memberikan reaksi atas pengaruh yang datang dari luar dirinya, apakah jiwa yang berperan atau sistem syaraf?

Dengan kemajuan yang dicapai dalam bidang ilmu kejiwaan ini, misteri tentang jiwa manusia ini sedikit terkuak. Berdasarkan penelitian, disimpulkan bahwa bagian tubuh yang mengontrol perasaan manusia dan kehendak untuk merespon pengaruh eksternal dan internal yang menimpa diri manusia, adalah jiwa yang dimilikinya.

Hal itu terjadi berdasarkan instuisi (pengetahuan) yang terdapat di dalam dasar jiwanya. Dengan adanya pengetahuan ini, jiwa mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan terhadap segala hal yang menimpa dirinya.
Namun kemampuan untuk mengambil keputusan ini, antara satu individu dengan individu yang lainnya berbeda, tergantung kepada pengetahuan yang terdapat di dasar jiwa masing-masing dan kecepatan dirinya dalam mensintesiskan pengetahuan itu dengan pengaruh yang datang kepadanya. Termasuk juga kekuatan sistem syaraf yang dimilikinya.

Berdasarkan hal di atas, kita dapat memahami hubungan antara jiwa dan sistem syarat serta fungsi dari berbagai indera yang dimiliki manusia, sebagai hubungan perpaduan yang menakjubkan. Di mana sel-sel syaraf berfungsi untuk mengantarkan pengaruh yang datang dari luar, untuk dikelola dan dipahami oleh otak dengan bantuan pengetahuan yang dimiliki jiwa, sehingga respon yang muncul dalam menyikapi pengaruh yang datang dari luar tersebut sesuai dengan yang diharapkan dan dapat dilaksanakan oleh alat inderanya.
Hal ini sesuai dengan yang digambarkan oleh Alquran sejak 14 abad yang lalu, di dalam ayat yang berkaitan dengan jiwa manusia. Allah SWT dalam surah Asy-Syams ayat 7 dan 8 berfirman: "Dan jiwa serta penyempurnaannya (penciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya."

Ayat di atas memberikan isyarat, bahwa jiwa manusia memiliki kemampuan untuk menyeleksi berbagai kemungkinan dari keputusan yang akan diambilnya, baik itu bersifat baik atau jahat. Hal itu didasarkan atas ilham yang diberikan Allah SWT kepadanya dalam bentuk pengetahuan (intuisi) yang memungkinkan dirinya menghadapi berbagai masalah yang dihadapinya.

Dalam ayat di atas juga, Allah SWT menjelaskan bahwa jiwa manusia telah disempurnakan-Nya. Dan kesempurnaan yang dimaksud dalam ayat ini, adalah kebebasan mutlak yang dimiliki jiwa untuk memilih apa yang dikehendakinya, di mana ia tidak dapat dipaksa untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya.

Dalam ayat 53 dari surah Yusuf, Allah SWT berfirman: "Karena sesungguhnya jiwa itu selalu menyuruh kepada kejahatan."

Ayat di atas secara gamblang menyebutkan bahwa jiwa mempunyai kebebasan untuk memilih, yaitu terbukti dengan seruannya untuk melakukan kejahatan. Dan ini adalah sebagian dari sifat-sifat dasar yang dimiliki oleh jiwa. Di bagian lain dari Alquran yang terdapat pada surah Al-Qiyamah ayat 2, Allah SWT berfirman tentang sifat lain yang dimiliki jiwa: "Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)."

Penyesalan yang diderita jiwa, merupakan salah satu bentuk dari kebebasan yang dimilikinya untuk memilih dan menyeleksi berbagai kemungkinan yang dapat diambilnya. Bahkan dalam ayat lain yang terdapat dalam Al-Quran, dijelaskan bahwa jiwa bisa menjadi pendorong dari pembunuhan yang dilakukan manusia. Allah SWT berfirman tentang kisah dua orang anak Nabi Adam: "Maka jiwa Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya."

Berdasarkan ayat ini, jiwa manusia bisa memiliki keinginan untuk melakukan pembunuhan. Bahkan dalam kasus Qabil, jiwanya yang mengomandoi seluruh anggota tubuhnya untuk melaksanakan pembunuhan saudaranya. Dari situ, kita juga dapat menyimpulkan bahwa jiwa memiliki kebebasan dalam mengarahkan seluruh anggota tubuh untuk mengambil sikap tertentu sebagai respon dan reaksi atas pengaruh yang datang dari luar dirinya melalui berbagai alat indera yang dimilikinya.

Hal yang sama kita dapatkan juga dalam kisah Nabi Ya’kub yang mencela anak-anaknya, ketika mereka sekonyong-konyong datang pada suatu malam dan memberitahukannya bahwa serigala telah memakan Yusuf, anaknya.

Mendengar itu, Nabi Ya’kub yang mengetahui bahwa anak-anaknya berbohong, berkata kepada mereka sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surah Yusuf ayat 18: "Sebenarnya jiwamu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu, maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan."
Dan dalam ayat 185 dari surah Ali Imran, Allah SWT berfirman tentang apa yang akan menimpa jiwa manusia: "Tiap-tiap (yang ber)jiwa akan merasakan mati."
Berdasarkan semua hal di atas, jelaslah bagi kita, bahwa jiwa memiliki hubungan dengan panca indera. Hal mana tidak diketahui oleh ilmu pengetahuan modern, kecuali beberapa dekade yang lalu.

KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI BISA JABAT TIGA PERIODE


Jumat, 05 Agustus 2011 13:34 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Guru yang mendapat tugas sebagai kepala sekolah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bisa menjabat sampai tiga periode jika mampu menunjukkan prestasi istimewa.

Bupati Sleman Sri Purnomo, Jumat, mengatakan, jika mengacu Keputusan Mendiknas nomor 28/2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah maksimal hanya dua periode berturut-turut masing-masing periode empat tahun.

"Namun Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Peraturan Bupati nomor 86/2009 tentang Pedoman Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah, pengaturan tugas kepala sekolah di Kabupaten Sleman memungkinkan untuk kepala sekolah ditugaskan selama tiga kali periode berturut-turut dengan catatan kinerja kepala sekolah yang bersangkutan harus amat baik," katanya saat melantik 174 Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA/SMK di Sleman.

Menurut dia, peraturan Bupati nomor 86/2009 baru dapat diimplementasikan pada tahun ini karena memerlukan persiapan khususnya dalam peningkatan kapasitas kepala sekolah.

"Dengan demikian tugas tambahan kepala sekolah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kepala sekolah, memotivasi kinerja sekolah, pemerataan kualitas pendidikan serta untuk mengevaluasi kinerja kepala sekolah itu sendiri," katanya.

Ia mengatakan, pelaksanaan periodesasi masa tugas kepala sekolah di Kabupaten Sleman ini masih dilakukan secara bertahap. "Setiap guru memiliki kesempatan yang sama untuk mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah asalkan memenuhi kriteria yang disyaratkan peraturan perundang-undangan," katanya.

Sri Purnomo mengatakan, komponen evaluasi bagi seorang calon kepala sekolah dan kepala sekolah adalah faktor akademik/pedagogik, kepribadian, sosial dan kepemimpinan.
"Keempat faktor tersebut menjadi dasar evaluasi yang menentukan apakah seseorang layak menjadi kepala sekolah. Kinerja kepala sekolah jika diakumulasikan menjadi ukuran kinerja pendidikan," katanya.