Rabu, 11 Desember 2013

Coretan Abdillah



Maling Ayam Tewas Dikeroyok
Sabtu Kliwon 7 Desember 2013 ( Harian Jogja )
Kulon Progo – Aksi main hakim sendiri terjadi di Kulonprogo. Akibatnya, Ngadimun, 45, warga Dusun Kadisono, Desa Guwasari, Kecamatan Pajangan, Bantul, tewas dikeroyok.
Assalamualaykum pembaca yang baik hati, apa yang ada di benak pembaca setelah membaca petikan berita di Koran Harian Jogja tersebut? Miris, senang, ataukah malah “ nyokorke ben kapok “
Saya disini hanya akan menuangkan uneg – uneg di pikiran saya. Menurut saya perilaku main hakim sendiri itu sudah sangat tidak manusiawi. Apalagi sampai mencebut paksa nyawa seseorang. Tidakkah orang – orang yang main hakim sendiri itu merasa sudah lebih baik, hingga merasa pantas member hukman pada si maling? Apakah oknum yag main hakim sendiri itu sudah pernah merasakan sakitnya orang yang dipukuli apalagi sampai mencabut nyawa seseorang? Apakah actor ringan tangan itu sudah pernah merasakan sakratul maut? Yang menurut agam sakitnya bukan main. Nabi Muhammad saw saja menahan rasa sakit yang luar biasa. Padahal nabi dicabut dalam keadaan normal tidak dicabut paksa oleh orang lain saja sudah sakit bukan main apalagi dicabut paksa oleh tangan tangan oknum tertentu.
Pembaca yang budiman masihkah kita mau main hakim sendiri. Saya disini nukan membela keluarga bapak ngadimun, tetapi saya ingin masyarakat Indonesia lebih berperikemanusiaan. Insya allah jika kita mngamalkan sila ke 2 dalam Pancasila hal seperti ini tidak akan terjadi. Dan insya allah jika Pancasila kita amalkan di seluruh sendi kehidupan, bangsa Indonesia tidak hanya ditakuti tapi juga disegani.
Pembaca yang berezeki baik, yang saya sesalkan adalah peristiwa ini kenapa terjadi di provinsi DIY. Padahal Yogyakarta berhati nyaman, kota budaya, kota pendidikan. Lalu bagaiman nasib kota – kota di Indonesia kalau yang dijadikan panutan saja terjadi hal semacam itu?
Sedikit lagi ya pembaca, saya ingin pemerintah membaca berita di Koran itu. Yang perlu dianalisis kenapa orang sampai nekat maling? Kenapa warga sampai main hakim sendiri? Jawabannya karena alasan ekonomi. Tidak mungkin orang yang sejahtera mau maling ayam. Tingkat kesejahteraan diukur dari tingkat kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Jika kesenjangan tidak terlalu jauh maka Negara itu bisa dibilang makmur. Jawaban yang kedua karena masyarakat sudah tidak percaya pada hukum di Indonesia hingga nekat main hakim sendiri.
Terimaksih allah telah memberikan nikmat yang banyak kepada bangsa Indonesia
Abdillah Azis
SMAN 1 Sleman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar