Sabtu, 03 November 2012

Bapak Dahlan Iskan, Berjiwa Ksatria



28 Oktober 2012
Rasan – Rasan

Beberapa hari ini media massa banyak memberitakan Bapak Dahlan Iskan, beliau adalah Bapak Menteri BUMN. Pernyataan beliau tentang ada sejumlah anggota DPR yang suka minta “fee” 5% kepada sejumlah Direktur BUMN. Kontan saja pernyataan beliau membuat merah telinga kalangan DPR.
                Menanggapi hal itu DPR pun tak mau kalah. DPR memaparkan ada pemborosan 37 Triliun setiap tahun dari PLN. Kebetulan waktu itu yang menjabat direktur PLN adalah Dahlan Iskan. DPR ingin meminta keteranga perihal pemborosan yang sangat merugikan Negara itu.
                Bapak Dahlan Iskan bersikap santai menanggapi semua itu. Yang patut kita teladani adalah ucapan beliau yang mengatakan : “ kalau memang kebijakan yang beliau ambil dianggap salah dan merugikan Negara, maka beliau pun menerima. Seandainya akibat kesalahannya itu, beliau harus   masuk penjara dan diberhentikan dari jabatan menteri BUMN, dengan ikhlas dilepasnya jabatannya dan ada di penjara untuk menebus kesalahannya.” Toh beliau tidak pernah meminta jabatan itu, jadi ya tidak ada rasa berat untuk kehilangan semuanya.
Subhanalloh… Subhanalloh… Subhanalloh… inilah contoh langka pejabat yang ksatria menghadapi apapun dari jabatannya. Dengan besar hati dan tawadlu siap menerima kemungkinan terburuk sebagai konsekuensi kebijakan yang diambil. Setahu saya baru ada dua tokoh yang bersikap demikian, beberapa tahun yang lalu Bapak Amin Rais juga melakukan hal yang sama ketika ada sedikit kasus di PAN.
Sikap demikian sangat kontras denngan oknum anggota DPR, pejabat yang tersandung kasus. Merka gemar melakukan bantahan, membela diri, menyerang balik dan suka berkelit. Tidak jarang menyeret teman – temannya yang ikut menikmati kecurangannya. Yang demikian itu menyebabkan kasus berlarut – larut, lama kelamaan terlupakan karena ada kasus baru.

Seandainya semua yang tersandung kasus bersikap seperti Bapak Dahlan dan Bapak Amin tentu semua masalah akan cepat selesai dengan tuntas. Para penegak hukum tidak terlalu berat pekerjannya, dana yang dikeluarkan relative sedikit.
Yang terjadi sekarang berkas kasus sangat banyak, bahkan kasus yang terjadi tahun 2004 baru disidang tahun 2012. Selain banyak, penangannannya juga tidak jelas. Hal ini menyebabkan masyarakat pesimis, apatis dan tidak percaya lagi pada aparat hukum.
Marilah kita apresiasi sikap ksatria dan legowo nya Bapak Dahlan Iskan. Memang perlu keberanian untuk sikap mulia ini, tapi belum terlambat untuk memulainya. Semog sikap ini dapat mengispirasi siapapun yang sedang tersandung kasus. Insya Alloh masyarakat akan memberikan penghargaan yang tulus dan memaafkan. Budaya sikap ksatria adalah budaya mulia. Marilah kita hidupkan lagi budaya asli Indnesia ini, sebelum hilang secara perlahan, sebagai rasa cinta kita terhadap Indonesia.
Hidup Indonesia!!!! Hidup Indonesia!!!! Hidup Indonesia!!!!
Salam
Sri Lestari
Ibu rumah tangga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar