Akhir akhir ini banyak
berita yang kurang mengenakkan dari dunia pendidikan. Tawuran lagi… tawuran
lagi… tahun tahun yang lalu memang sudah ada tawuran, tapi tahun ini kayaknya
lebih heboh baik intensitasnya maupun korbannya. Cukup memprihatinkan memang
Sunggguh sulit mengurai mengapa tawuran terjadi dan
terjadi lagi. Sekarang ini mahasiswapun tidak mau ketinggalan untuk tawuran
bahkan dalam satu universitaspun bisa tawuran. Gejala ini membuat geleng geleng
kepala dan mengelus dada. Apa jadinya nasib bangsa ini kelak jika intelektual
mudanya suka tawuran ? dendam pribadi, dendam lama, sentiment sekolah,
sentiment jurusan, setia kawan, atau alasan lain. Bisa jadi jawaban diatas ada
benarnya atau mungkin banyak salahnya.
Ssetelah tahu akar masalahnya, marilah kita hindari
saling menyalahkan. Hal ini hanya akan menambah rumit persoalan,bukan mendapat
solusi. Baiklah saya mencoba meramu solusi untuk mengurangi tawuran. Kalau
mungkin tidak terjadi lagi. Memang dibeberapa kota ada deklarasi anti tawuran
tapi hasilnya tidak efektif. Tahun lalu juga sudah ada deklarasi yang dihadiri
ribuan mahasiswa tapi tawuran ada lagi. Berikut ini beberapa alternative yang
bisa dicoba :
1. Untuk
siswa SD – SLTA sebelum pelajaran dimulai diperdengarkan lagu Indonesia Raya
dan sebelum pulang diperdengarkan lagu bagimu negeri. Diharapkan semua elemen
di sekolah akan merasakan aura dan semangat untuk memberikan yang terbaik untuk
Negara. Kondisi yang kondusif ini menyebabkan para siswa tidak tertarik lagi
untuk melakukan hal hal negative. Kalaupun ada bisa dilokalisir tidak menular
pada siswa lain.
2. Siswa
dan mahasiswa harus bisa lebih banyak bersyukur. Seperti kita ketahui bersama
jumlah warga usia sekolah yang bisa menikmati sekolah dan menjadi mahasiswa
jumlahnya lebih sedikit daripada warga negara secara keseluruhan.
3. Para
siswa dan mahasiswa orang tua atau wali yang telah berjuang membesarkan dengan
segenap daya dan upaya. Marilah kita melihat langsung bagaimana perjuangan
orang tua kita. Untuk memberikan yang erbaik untuk anak anaknya rasa kantuk,
lelah tidak dihiraukan. Semua dilakukan agar anak anakanya bisa mencapai cita
citanya. Apapun profesinya semua akan dikorbankan untuk keberhasilan anak
anaknya.
Nah
kalau sudah demikian saya yakim para siswa dan mahasiswa tidak akan mentolo
atau tega untuk tidak bersungguh sungguh. Mereka tidak akan menghabiskan waktu
hanya untuk pekerjaan remeh dan sepele. Seperti main hp berlebihan, nonton tv,
main game, pacaran apalagi tawuran. Mereka tidak akan menyianyiakan pengorbanan
dan perjuangan orang tuanya.
Demikian alternative solusi untuk
mengantisipasi tawuran. Jangan sampai masa muda mereka hilang tanpa makna
apalagi terjerumus ke hal hal negative. Sebelum mereka menyesal hendaklah
mereka menyadari masa depan tergantung masa mudanya kini. Kita mengharap
generasi muda kita adalah generasi muda yang beriman, bertaqwa dan …… pemuda
pemudi yang akan membawa bangga Indonesia disegani baik oleh kawan maupun
lawan. Bangsa yang mandiri dan bermartabat. Semoga . amin
Hidup pemuda pemudi Indonesia !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar